Waktu terus berjalan, gelaran Piala Dunia 2022 Qatar tentu semakin dekat. Itu artinya, semua orang sudah tidak sabar untuk menantikan ajang sepak bola terbesar pada 21 November mendatang. Para penggemar tentu akan menyaksikan puluhan bintang beraksi di lapangan hijau untuk membela negaranya masing-masing.
Dua nama bintang sepak bola populer di antaranya adalah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi juga akan turut meramaikan Piala Dunia 2022. Kemungkinan, turnamen Piala Dunia kali ini akan menjadi yang terakhir bagi kedua pemain tersebut. Hal ini dikarenakan usia mereka yang tak lagi muda dan membuatnya tak bisa bermain dalam Piala Dunia empat tahun mendatang.
Sebelum gelaran turnamen akbar ini digelar, ada beberapa hal baru yang perlu diketahui.
Ya, FIFA diketahui melakukan beberapa perubahan atau aturan baru di Piala Dunia 2022. Inilah beberapa perubahan menarik yang ditetapkan oleh FIFA.
Jumlah Pemain
FIFA mengonfirmasi Skuat Piala Dunia 2022 Qatar tidak lagi dilengkapi oleh 23 pemain, melainkan bertambah menjadi 26 pemain. Aturan ini adalah format yang mirip seperti yang diberlakukan oleh UEFA dalam gelaran Euro 2020. Hal ini dilakukan seiring dengan adanya pandemi Covid-19.
FIFA sudah mengeluarkan aturan baru ini. Sama seperti Euro 2022, Piala Dunia 2022 Qatar kali ini masih berada di bawah ancaman Covid-19 yang belum sepenuhnya reda.
Lima Kali Pergantian Pemain
Selain mempunyai jumlah skuat yang lebih banyak, setiap pelatih kini juga diperbolehkan untuk melakukan pergantian pemain sebanyak lima kali dalam satu pertandingannya. Sebelumnya hanya berlaku tiga kali pergantian pemain dalam satu pertandingan. Ini tentu saja dapat membuat para pelatih mendapatkan kesempatan lebih besar untuk melakukan penyesuaian.
Kehadiran Wasit Perempuan
Dari 36 wasit yang akan memimpin pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar, tiga di antaranya merupakan wasit perempuan. Wasit perempuan tentu akan menjadi sejarah baru dalam gelaran turnamen akbar empat tahunan ini. Tiga wasit wanita tersebut adalah Stéphanie Frappart (Prancis), Yoshimi Yamashita (Jepang), dan Salima Mukansanga (Rwanda).